Selasa, 26 April 2016

Deteksi Dini Kehamilan Lnjut Pendarahan pervaginam Plasenta Previa



            Plasenta Previa

                                                      
a.      Pengertian

 Plasenta Previa adalah perdarahan antepartum pada trimester ketiga. Perdarahan yang terjadi pada implantasi plasenta, yang menutupi sebagian atau seluruh osteum uteri internum. Letak placenta tidak semestinya, yaitu dekat jalan keluar bayi atau bahkan menutupi jalan keluar bayi. Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (FKUI, 2000 Pada plasenta pervia, jaringan plasenta tidak tertanam dalam korpus uteri jauh dari ostium internum servisis, tetapi terletak sangat dekat atau pada ostium internum tersebut.

b.      Penyebab

Penyebab pasti plasenta previa belum diketahui. Kondisi yang multifaktorial telah dipostulatkan berhubungan dengan multipara, gestasi berkali-kali, umur kehamilan dini, kelahiran dengan sesarea sebelumnya, abortus, dan mungkin merokok. Berbeda pada pedarahan trimester awal, pada perdarahan trimester dua dan tiga biasanya sekunder karena implantasi abnormal dari plasenta. Plasenta previa diawali dengan implantasi embrio (embryonic plate) pada bagian bawah (kauda) uterus. Dengan melekatnya dan bertumbuhnya plasenta, plasenta yang telah berkembang bisa menutupi ostium uteri. Hal ini diduga terjadi karena vaskularisasi desidua yang jelek, inflamasi, atau perubahan atropik.

c.       Tanda gejala

Tanda dan gejala plasenta previa yaitu :
1.      Gejala yang terpenting ialah perdarahan tanpa nyeri dan biasanya berulang. Darah biasanya berwarna merah segar. Pasien mungkin berdarah sewaktu tidur dan sama sekali tidak terbangun; baru waktu ia bangun, ia merasa bahwa kainnya basah. Biasanya perdarahan karena plasenta previa baru timbul setelah bulan ke tujuh. Hal ini disebabkan oleh:
-          Perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi gambaran yang tidak berbeda dari abortus.
-          Perdarahan pada plasenta previa disebabkan pergerakan antara plasenta dan dinding rahim.
2.       Bagian terdepan janin tinggi (floating). Sering dijumpai kelainan letak janin.
3.      Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya, sehingga pasien sempat dikirim ke rumah sakit. Tetapi perdarahan berikutnya (reccurent bleding) biasanya lebih banyak. Pendarahan berulang.
4.      Janin bisanya masih baik. Janin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah.
5.      Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah.
6.      His biasanya tidak ada
7.      Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi
8.      Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina
9.      Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
10.  Sering dijumpai kesalahan letak janin

d.      Penatalaksanaan dan Pengobatan

Pengobatan plasenta previa dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu:
1.      Terminasi. Kehamilan segera diakhiri sebelum terjadi perdarahan yang membawa maut, misalnya: kehamilan cukup bulan, perdarahan banyak, parturien, dan anak mati (tidak selalu).
-          Cara vaginal yang bermaksud untuk mengadakan tekanan pada plasenta, yang dengan demikian menutup pembuluh-pembuluh darah yang terbuka (tamponade pada plasenta).
-          Dengan seksio sesarea, dimaksudkan untuk mengosongkan rahim hingga rahim dapat berkontraksi dan menghentikan perdarahan. Seksio sesarea juga mencegah terjadinya robekan serviks yang agak sering terjadi pada persalinan per vaginam.
2.      Ekspektatif. Dilakukan apabila janin masih kecil sehingga kemungkinan hidup di dunia luar baginya kecil sekali. Namun, sekarang ternyata terapi menunggu dapat dibenarkan dengan alasan sebagai berikut:
-          Perdarahan pertama pada plasenta previa jarang fatal.
-          Untuk menurunkan kematian bayi karena prematuritas.

Penderita plasenta previa juga harus diberikan antibiotik mengingat kemungkinan terjadinya infeksi yang besar disebabkan oleh perdarahan dan tindakan-tindakan intrauterin. Jenis persalinan apa yang kita pilih untuk pengobatan plasenta previa dan kapan melaksanakannya bergantung pada faktor-faktor sebagai berikut:
a.       Perdarahan banyak atau sedikit
b.       Keadaan ibu dan anak
c.       Besarnya pembukaan
d.      Tingkat plasenta previa
e.        Paritas

 Perdarahan yang banyak, pembukaan kecil, nulipara, dan tingkat plasenta previa yang berat mendorong kita melakukan seksio sesarea. Sebaliknya, perdarahan yang sedang/sedikit, pembukaan yang sudah besar, multiparitas dan tingkat plasenta previa yang ringan, dan anak yang mati cenderung untuk dilahirkan per vaginam. Pada perdarahan yang sedikit dan anak yang masih kecil (belum matur) dipertimbangkan terapi ekspektatif. Perlu diperhatikan bahwa sebeium melakukan tindakan apapun pada penderita plasenta previa, harus selalu tersedia darah yang cukup.

e.       Komplikasi

Komplikasi pada plasenta previa yaitu :
1.        Perdarahan dan syok
2.        Infeksi
3.        Laserasi serviks
4.        Plasenta akreta
5.        Prematuritas atau lahir mati
6.        Couvelair uterus, sehinga kontraksi tak baik, menyebabkan perdarahan post partum
7.        Hipofibrinogenamia dengan perdarahan post partum
8.        Nikrosis korteks neralis, menyebabkan anuria dan uremia
9.        Kerusakan-kerusakan organ seperti hati, hipofisis
f.       Dampak

Pengaruh Plasenta Previa Terhadap Persalinan:
1.        Letak janin yang tidak normal, menyebabkan persalinan akan menjadi tidak normal
2.        Bila ada plasenta previa lateralis, ketuban pecah atau dipecahkan dapat menyebabkan terjadinya prolaps funikuli
3.        Sering dijumpai inersia primer
4.        Perdarahan (Mochtar, 2011)
5.        Bayi lahir premature atau berat badan lahir rendah (Mochtar, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar