Senin, 07 Maret 2016

HUBUNGAN MIKROORGANISME DENGAN MANUSIA SEBAGAI HOSPES DAN LINGKUNGAN



HUBUNGAN MIKROORGANISME DENGAN MANUSIA SEBAGAI HOSPES
& LINGKUNGAN



 Hubungan manusia - mikroorganisme bisa bermacam-macam & kompleks, bersifat dinamis, dapat menguntungkan atau merugikan (simbiosis).

1.     Simbiosis Mutualisme
 Simbiosis mutualisme à saling menguntungkan kedua belah pihak
Misalnya:
a.     Mikroorganisme normal di dalam usus manusia yang membentuk vitamin K yang berguna bagi manusia à mikroorganisme tersebut mendapatkan tempat tinggal & makanan di dalam usus manusia.

2.     Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme à satu organisme mendapat keuntungan, yang lain tidak terpengaruh (tidak dirugikan atau mendapat keuntungan)
Ø Komensal à hanya menumpang hidup pada tubuh manusia tanpa merugikan manusia, misalnya Staphylococcus epidermidis à komensal pada kulit manusia

3.     Simbiosis Parasitisme
Ø Simbiosis parasitisme à salah satu pihak mendapat keuntungan, pihak lain dirugikan
Ø Mikroorganismenya à parasit
Ø Organisme (manusia) yang mengandung parasit à host atau hospes (tuan rumah)



Interaksi mikroorganisme & hospes dapat terjadi dalam bentuk gejala-gejala penyakit
         Bila gejala-gejala mereda tapi parasit masih ada à hospes sebagai carrier
         Adanya mikroorganisme dalam tubuh manusia tidak selalu diikuti dengan keadaan sakit, hal ini bergantung pada 3 hal:
       Virulensi mikroorganisme
       Jumlah mikroorganisme yang masuk
       Daya tahan tubuh hospes

FLORA NORMAL
1.     Flora normal à sekelompok mikroorganisme yang mendiami kulit & membran mukosa manusia normal & sehat à pertahanan garis pertama melawan mikroorganisme pathogen
2.     Kulit & membran mukosa selalu mengandung mikroorganisme yang dapat bersifat:
       Menetap/indigenous (residen)
       Sementara (transien)

v Flora Tetap

-         Mikroorganisme yang jenisnya relatif tetap & biasa ditemukan di daerah-daerah tertentu, umumnya bersifat komensal
-         Tidak menyebabkan penyakit & menguntungkan bila berada di lokasi yang semestinya
-         Flora tetap berperan dalam mempertahankan kesehatan & fungsi normal à flora normal pada saluran pencernaan mensintesis vitamin K & membantu absorpsi zat-zat makanan
-         Flora penetap dapat menjadi patogen bila karena keadaan tertentu berada di tempat yang tidak semestinya à Streptococcus viridans (di saluran nafas atas) à bila masuk ke aliran darah setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi à ke katup jantung à Subacute Bacterial Endocarditis

v Flora Sementara

-         Mikroorganisme yang tidak patogen atau potensial patogen yang mendiami kulit atau selaput lendir, berasal dari lingkungan sekitar
-         Kurang berarti selama flora normal tetap masih menghuni à tidak tahan lama
-         Flora tetap terganggu à flora sementara berkoloni & berproliferasi à penyakit

v Flora Normal Kulit

-         Ada flora menetap & flora transien
-         Flora tetap pada kulit sebagian besar à Staphylococcus epidermidis, kadang-kadang Staphylococcus aureus, Peptostreptococcus, Corynebacterium, Propionibacterium, Streptococcus viridans & Enterokokus
-         Flora transien oleh Staphylococcus aureus & bakteri lain dapat terjadi di semua bagian kulit à karena kontak dengan dunia luar
-         Cuci tangan à mengurangi jumlah kuman sampai 90% & jumlah semula akan kembali dalam 8 jam à sarung tangan sangat penting

v Flora Normal Traktus Genitourinarius

-         Mikroorganisme dapat ditemukan di genitalia eksterna, vagina, uretra anterior, sedang di bagian lain tidak terdapat mikroorganisme yang menetap
-         Pada à basil Doderlein (Lactobacillus) di vagina à memelihara suasana pH asam melalui produksi asam dari karbohidrat (glikogen)
-         Flora normal vagina sering pula à Streptococcus hemolitik grup B, Streptococcus anaerob, Clostridia, Bacteroides, kadang Listeria, Gardnerella vaginalis & Ureaplasma urealyticum

v Darah & Jaringan


NORMAL



DARAH & JARINGAN



STERIL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar