BENTUK SEDIAAN OBAT
Bentuk
sediaan adalah bentuk obat sesuai proses pembuatan obat tersebut dalam bentuk
seperti yang akan digunakan.
Berikut ini adalah beberapa macam
bentuk sediaan obta:
A.
Sediaan
Padat
1. PULVIS/ SERBUK
Pulvis (serbuk) adalah
campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk
pemakaian luar. Karena mempunyai luas permukaan yang luas, serbuk lebih
mudah terdispersi dan lebih larut dari pada bentuk sediaan yang dipadatkan.
Anak-anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah
menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Biasanya serbuk oral dapat dicampur
dengan air minum.
Serbuk oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi
(pulveres) atau tidak terbagi (pulvis). Serbuk oral tidak terbagi
terbatas pada obat yang relatif tidak poten seperti laksansia, antasida,
makanan diet dan beberapa jenis analgetik tertentu, pasien dapat
menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar yang lain.
Serbuk tidak terbagi lainnya adalah serbuk gigi dan serbuk tabur,
keduanya untuk pemakaian luar.
2. TABLET
a. Tablet
Kunyah
Tablet kunyah dimaksudkan untuk
dikunyah di mulut sebelum ditelan dan dimaksudkan untuk ditelan utuh. Jenis
tablet ini digunakan dalam formulasi tablet untuk anak, terutama formulasi
multivitamin, antasida, dan antibiotik tertentu.
Tujuan
dibuat tablet kunyah diantaranya adalah untuk memberikan suatu bentuk
pengobatan yang dapat diberikan dengan mudah. Terkadang anak-anak sukar untuk
menelan tablet bentuk utuh, sehingga dibutuhkan suatu bentuk sediaan supaya
dapat digunakan untuk anak-anak daintaranya yaitu sirup dan tablet kunyah.
Tidak hanya anak-anak, orang tua baik sengaja maupun tidak sengaja juga
membutuhkan bentuk sediaan oral yang mudah untuk digunakan. Sehingga tablet
kunyah tidak hanya diberikan kepada anak-anak saja tetapi juga bisa diberikan
pada orang dewasa.
b.
Tablet salut
Berdasarkan jenis bahan
penyalut, tablet dapat dibedakan menjadi:
1.
Tablet salut biasa / salut gula (dragee),
Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan gula baik berwarna
maupun tidak. Lapisan gula berasal dari suspensi dalam air mengandung serbuk
yang tidak larut, seperti pati, kalsium karbonat, talk, atau titanium dioksida
yang disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin.
2.
Tablet salut selaput (film-coated tablet),
Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan
polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna.
Penyalutan tidak perlu berkali-kali. Disalut dengan hidroksi propil metil
selulosa, metil selulosa, hidroksi propil selulosa, Na-CMC, dan campuran
selulosa asetat ftalat dengan PEG yang tidak mengandung air atau mengandung
air.
3.
Tablet salut kempa adalah tablet yang
disalut secara kempa cetak dengan massa granulat yang terdiri atas laktosa,
kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-mula dibuat tablet inti, kemudian
dicetak lagi bersama granulat kelompok lain sehingga terbentuk tablet berlapis
(multi layer tablet). Tablet ini sering di gunakan untuk pengobatan
secara repeat action.
4.
Tablet salut enteric (enteric-coated
tablet), atau lepas tunda, Adalah tablet yang dikempa yang disalut dengan
suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut
dalam usus halus. maka diperlukan penyalut enterik yang bertujuan untuk menunda
pelepasan obat sampai tablet melewati lambung. Bahan yang sering digunakan
adalah alol, keratin, selulosa acetat phtalat.
c.
Tablet lepas lambat, Tablet yang
pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet tersebut melepaskan dosis
awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis
pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah
cukup untuk beberapa waktu tertentu. (misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam,
dsb).
d.
Tablet berlapis, tablet yang disiapkan
dengan pengempaan granuler tablet pada granulasi yang baru dikempa. Proses ini
dapat diulangi untuk menghasilkan tablet berlapis banyak dari 2 atau 3 lapisan.
e.
Tablet lepas lambat
f.
Tablet hisap (lozenges)
Sediaan padat yang
mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan
manis, yang membuat tablet melarut atau hancur perlahanlahan dalam mulut.
Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau, dimaksudkan
untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal pada selaput lendir mulut.
Tablet ini dibuat dengan cara tuang disebut pastilles atau dengan cara
kempa tablet menggunakan bahan dasar gula disebut trochisi. Umumnya
mengandung antibiotic, antiseptic, adstringensia.
g.
Tablet sublingual dan tablet bukal
h.
Tablet effervescent
Dibuat dengan cara dikempa. Selain zat aktif,
tablet mengandung campuran zat asam dan natrium bikarbonat yang jika dilarutkan
dengan air akan menghasilkan CO2. Diberi wadah yang tertutup rapat
dan terlindung dari lembab, di etiket diberi tanda “bukan untuk ditelan”.
Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum.Contohnya Ca-D-Redoxon,
tablet efervesen Supradin.
g.
Tablet vaginal
Tablet
kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang di
dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung
antiseptik, astringen. Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina dan mungkin
juga untuk pemberian steroid dalam pengobatan sistemik. Tablet vagina mudah
melemah dan meleleh pada suhu tubuh, dapat melarut dan digunakan sebagai obat
luar khusus untuk vagina.
3.
KAPSUL
Kapsul, dari bahasa Latin, capsula, “kotak
kecil” memiliki banyak arti dalam bidang farmasi, kapsul adalah
tabung kecil, dari zat yang mudah larut di air (semacam agar-agar) yang mengandung serbuk obat.
Serbuk obat biasa dimasukkan kapsul karena lebih mudah ditelan dan
menghindari rasa pahit.sebuah ruangan kecil yang
diluncurkan ke luar angkasa
Awalnya
obat dibuat dari tumbuhan keras, misalnya akar. Kulit kayu, dan kayu yang
diberikan dalam bentuk kapsul. Setelah dikenal obat sintetik, kapsul lalu
digunakan untuk pemberian obat yang tidak larut, misalnya : kalomel, garam
bismuth, merkuri dan kapur.
Sediaan
kapsul bisa digunakan untuk pemakaian dalam (secara oral, melalui hidung,
melalui rongga tubuh) dan pemakaian Luar (ditaburkan dibagian luar tubuh).
Kapsul bisa ditambahkan bahan bioadesif sehingga bisa melekat dan member efek
dalam waktu lama
4.
IMPLAN
Implan atau pelet adalah sediaan dengan massa padat
steril berukuran kecil berisi obat dengan kemurnian tinggi, dibuat dengan cara
pengempaan dan percetakan.
Setelah dokter mematikan rasa di kulit dengan
menggunakan anastetik, kemudian alat seperti jarum (trocar) digunakan untuk
menempatkan implant di bawah kulit pada lengan bagian atas.Implan biasanya
mengandung hormon seperti testosteron atau ekstradil yang di kemas dalam
vialatau lembaran kertas timah steril.Pemasangan implan tidak memerlukan
jahitan pada kulit. Secara perlahan, implan akan melepaskan progestin ke dalam
aliran darah. Implan efektif digunakan selama 3 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar